hide me by fidelius charm, in ur deep black eyes...

profile.

my chara profile.

my second chara profile.

my HEART.

Saturday, April 19, 2008

3:34 PM

Jalanan berkelok-kelok menyambut Arianne tatkala tembok yang batanya ia ketuk -tiga ke atas, dua ke samping tong sampah- meliuk-liuk dan menampakkan tempat yang disembunyikannya. Ia sudah rileks lagi, meskipun tadi sempat bercakap-cakap di dalam Leaky Cauldron dengan beberapa anak. Well, sebenarnya itu semua gara-gara Arianne lupa membawa perkamen titipan Maurice. Menyebalkan. Arianne jadi harus masuk ke Leaky Cauldron lagi. Ah, sudahlah, lupakan itu. Toh kini ia sudah bisa menetralisir perasaannya.

Arianne berjalan santai dan memasukkan kedua tangannya ke dalam jaket pinknya, memperhatikan sekilas keadaan sekitarnya. Matanya melirik dengan awas mengikuti kepalanya yang menoleh sedikit, namun selain itu, ia tetap berjalan mengikuti jalan tersebut, berusaha tidak menyenggol orang lain meskipun ia tengah memperhatikan sekitarnya sebentar di jalanan ramai ini.

Di kanan kiri jalan tak lurus itu terdapat banyak bangunan menarik dan aneh. Beberapa memiliki warna-warna mencolok di etalasenya. Beberapa menyilaukan karena logam-logam kuali terpampang dari jendelanya. Beberapa meletakkan barang jualannya di luar toko, seperti tong kotoran naga, yang merupakan bagian dari toko ramuan. Dan berbagai kondisi aneh lainnya. Arianne hanya melihat sekali, setelahnya ia memfokuskan pandangannya ke depan. Ia berjalan menuju sebuah bangunan besar berwarna putih, yang terlihat ramai bahkan dari kejauhan.

Bank Gringots yang dijaga para goblin sudah penuh sesak oleh para nasabahnya. Sepertinya banyak siswa Hogwarts yang pergi ke Diagon Alley hari ini, karena lagi-lagi, seperti di bar tadi, banyak anak-anak di bawah umur yang ada di situ. Orang lalu-lalang, keluar dan masuk ke bank, melewati dua lapis pintu, masing-masing perak dan emas. Ada tulisan peringatan bagi para penjarah, namun Arianne tak memperhatikannya dengan cermat, tak penting baginya. Meski ramai, namun dengan mudah Arianne bisa menyelinap di antara mereka.

Di belakang meja tinggi itu duduk seorang goblin dengan tampang cerdas namun waspada. Wajah runcingnya mengamati setiap orang yang datang ke hadapannya. "300 galleon," ujar Arianne singkat sambil menyerahkan kunci milik Maurice, begitu ia sampai di depan goblin itu. Tanpa banyak bicara ditunggunya goblin itu membawakan uangnya. Ia menatap langit-langit Gringots sembari menunggu, tak ingin memandang orang lain, juga untuk menyingkirkan rambut yang menutupi wajahnya secara tak sengaja.

tagboard.

clocks.

blog links.

school.

another links.

gj fam.

harry potter.

indohogwarts.

fanfictions.

previous posts.

archives.

credits.