hide me by fidelius charm, in ur deep black eyes...
If you're gone, I can still hear your voice
Little voids making an empty noise
Powerless, I need to rest awhile
You were in delicate arms, not mine
But out of the black pools
I've risen up
I've risen up above
'Cause I still love you
I've risen up
I've risen up above
Charlotte Martin - Under The Gravel Skies
click on + + + + to navigate.
profile.
* Name: Krisna Destia
* Nick: Krisna ~ Lily
* Birthdate: December 14th, 1990
* Birthplace: Bandung, Indonesia
* Zodiac: Sagitarius
* Height/Weight: 152cms/38kgs
* Home: Bandung, West Java, Indonesia
* Current Residence: Bandung, West Java, Indonesia
* Job: Student
* Interests: Science (Biology), Books (Magic Fiction books and Detective books and comics), Music (songs of TM Revolution, Nami Tamaki, Larc~en~Ciel, Dygta), Arts (dounjinshi), and many more...
* Who I Am: Just a girl who wants to be herself, wants to give her best for everyone she knows, and wants to have someone that loves her like Severus Snape loves Lily Evans...
* Who I Love: My lilbro, Bagas, and Bagas... *dikemplang*
* ym: kurashina_menou20@yahoo.com
* my daily parchment:
http://lilyendadays.blogspot.com
* my potion cauldron:
http://mypotioncauldron.blogspot.com
Severus Snape forever.
my chara profile.
* Name: Arianne Amarante Ravell
* Nick: Arianne
* Birthdate: April 14th, 1963
* Birthplace: Calais, France
* Zodiac: Aries
* Wand: Hazel, 26 cms, with core Augurey's feather.
* Height/Weight: 145cms/33kgs (11-12 years old)
* Home: 494 Cote Hill Road, Morristown, VT 05661.
View the picture.
* Current Residence: 15Bd Clemenceau Bp 442, 62225, Calais.
View the picture.
* Job: Student at Hogwarts, Ravenclaw House
* Interests: Reading books, dancing, and many more...
Severus Snape forever.
my second chara profile.
* Name: Annette Aurelie Ravell
* Nick: Annette, Ann
* Birthdate: May 4th, 1983
* Birthplace: Calais, France
* Zodiac: Taurus
* Wand: hasn't gotten it yet.
* Height/Weight: 140cms/32kgs (11-12 years old)
* Home: 494 Cote Hill Road, Morristown, VT 05661.
View the picture.
* Current Residence: East Sussex, unplottable ground.
* Job: Student at Hogwarts
* Interests: Reading and writing books, seeing dragon.
Severus Snape forever.
my HEART.
Severus Snape
him and only him
and you who would be my Severus Snape.
erised stra ehru oyt ube cafru oyt on wohsi
Saturday, April 19, 2008
3:29 PM
The Leaky Cauldron
Mobil itu bergerak tak terkendali, para penghuninya berteriak histeris, termasuk seorang gadis kecil berumur lima tahun yang berusaha melindungi kepalanya dengan tangan mungilnya sambil menutup matanya takut-takut dan menggertakkan giginya, hanya beberapa detik sebelum gertakan-gertakan kecil mobil di jalan rusak itu berubah menjadi hantaman amat keras.BRAKK!!Arianne membuka matanya. Tangannya masih mencengkeram tiang besi yang berada di sebelah kursinya yang berbeda ukuran dan bentuk dengan kursi-kursi di sekitarnya, sementara bus berayun-ayun mengerikan, membuatnya menutup mata lagi, dan berusaha tidak merasa mual akibat gerakan serampangan si Bus Ksatria. Ia tak melepaskan cengkeramannya pada tiang besi itu meskipun tangannya telah memutih saking kerasnya ia mencengkeram.
Kendaraan yang bergerak dengan kecepatan di luar batas kewajaran dan meledak-ledak setiap seratus lima puluh kilometer jelas sama sekali bukan cara bepergian favorit Arianne, dan tidak akan pernah. Bahkan nampaknya tidak akan ada cara bepergian yang disukainya. Dengan menggunakan jaringan Floo, berpusing di perapian sangat tidak manusiawi menurutnya. Menggunakan sapu terbang, Arianne agak takut dengan ketinggian, meski ia tidak fobia. Portkey, itu sama saja dengan sapu terbang dan floo disatukan. Berpusing dan ditarik ke angkasa -atau dimensi lain?- dalam waktu bersamaan. Singkatnya, mimpi buruk. Tapi memang tidak ada cara bepergian penyihir yang normal -normal dalam anggapan kamusnya.
Akhirnya si kondektur berkata, "Leaky Cauldron, London!" dan bus itu berhenti di sebuah jalan ramai di depan sebuah bangunan kecil kumuh. Arianne turun dari bus dan membawa kopernya yang tidak terlalu berat karena hanya berisi pakaiannya, berjalan menuju bangunan itu, lagi-lagi tanpa ekspresi berarti. Ia sudah tahu apa yang harus dilakukannya meskipun ia tidak diantar sepupunya dan satu-satunya keluarganya yang diakuinya, Maurice. Pria yang baru memasuki usia dua puluhan itu terus saja mengulang-ulang yang harus dilakukan Arianne bila sudah sampai di Leaky Cauldron.
"Jadi begini, Anne...""Jangan panggil aku dengan panggilan norak begitu!" Arianne tak berteriak, namun ketajaman suaranya sangat terasa dalam udara yang bergetar di sekitarnya."Oke, oke... Arianne, setelah masuk Leaky Cauldron, pergilah ke bar, dan sapalah pemilik Bar itu. Namanya Ramon, Kau pasti suka dia, tersenyumlah padanya--" Arianne menoleh dan menatap tajam Maurice yang sedang berceloteh di sebelahnya. Yang ditatap langsung menghentikan kata-katanya dan nyengir polos tak meyakinkan."Judes amat... Tapi aku tak peduli. Kau harus tahu bagaimana mencapai Diagon Alley dan membeli perlengkapan Hogwartsmu. Kalau kau tidak mendengarkanku, bagaimana kalau nanti kau salah belok, atau disesatkan oleh orang yang kau temui kebetul--""Maurice, kau sudah mengulang instruksinya lima puluh tujuh kali seharian ini! Aku sudah hapal semua di kali pertama kau memberitahuku! Lagipula aku baru berangkat besok. Jadi sekarang, tutup mulutmu! Berisik!" teriak Arianne berang, kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan menaiki tangga menuju ke kamarnya. Ia jarang menunjukkan ekspresi seperti itu, kecuali jika berhadapan dengan Maurice yang sangat disayanginya, atau berhadapan dengan orang yang menyebalkan -Arianne akan membentaknya dan marah jauh lebih parah dari ini-... Sementara Maurice yang ditinggalkan, hanya tersenyum simpul melihat kelakuan sepupu kecilnya itu. Gadis kecil itu kalau marah atau jengkel memang mengerikan, tapi saat-saat lainnya bisa berlaku manis.Pintu berderit ketika dibuka. Arianne segera membawa kopernya dengan langkah cepat, menyebrangi ruangan bar yang sumpek. Ia sama sekali tidak memperhatikan detail yang ada di ruangan itu, hanya melihat sekilas, dan Arianne sudah bisa menangkap kesan bar itu. Dalam sekejap ia sudah berada di depan counter, gerakannya leluasa karena ia hanya memakai kaus dan jeans seperti biasanya, tak ingin direpotkan oleh pakaian aneh-aneh yang biasa digunakan anak-anak perempuan di lingkungan sekitarnya, rok-rok dan gaun-gaun, dan sebagainya. Rambut panjang coklatnya ia kuncir dua, masing-masing satu di setiap sisi kepalanya, di atas telinganya.
"Aku sewa satu kamar," adalah kata-kata pertama yang muncul dari mulut Arianne begitu sampai di depan counter dan berhadapan dengan si penjaga bar. Arianne menaruh sejumlah uang di counter bar, dan mengambil kunci dari si penjaga bar dengan cepat, kemudian menarik kopernya menuju lantai dua tempat kamarnya berada. Sesederhana itu. Dalam beberapa menit ia sudah turun lagi ke bar, yang disadarinya -sejak ia melangkah masuk ke bar ini, malah- disesaki beberapa anak seumurannya, dan beberapa anak yang lebih tinggi umurnya daripadanya. Namun Arianne tak menghiraukannya, ia melesat menuju pintu belakang bar, tanpa membawa apapun kecuali kunci kamarnya di saku kiri jeansnya dan kunci brankasnya di saku kanannya, dan pintu bar menutup di belakangnya, tanpa menampilkan sekelebatan bayangannya, bahkan seulas lambaian rambut panjangnya sekalipun. Arianne telah melangkah menuju Diagon Alley.